Fadli Zon Kritik Dana Terorisme, Ferdinand Balik Tanya Sering Bela FPI

Fadli Zon heran masih ada teroris padahal anggaran pemberantasan terorisme besar.

Pebriansyah Ariefana
Senin, 29 Maret 2021 | 12:35 WIB
Fadli Zon Kritik Dana Terorisme, Ferdinand Balik Tanya Sering Bela FPI
Politikus Partai Gerindra Fadli Zon saat mendatangi kediaman Habib Rizieq Shihab di Petamburan. (Suara.com/Bagaskara)

SuaraBali.id - Eks Politisi Demokrat Ferdinand balik mengkritik Fadli Zon bela FPI saat kritik dana pemberantasan terorisme. Fadli Zon heran masih ada teroris padahal anggaran pemberantasan terorisme besar.

Ferdinand pun balik heran, Fadli Zone sering membela organisasi masyarakat radikal seperti FPI dan HTI meski sudah dilarang negara. Ferdinand menyinggung bahwa dukungan Fadli Zon itu bertentangan dengan Pancasila dan misi pemerintah yang sedang gencar menjaga toleransi.

"Saya juga heran, radikalis dan ormasnya seperti FPI dan HTI jelas-jelas sudah dinyatakan terlarang oleh negara, tapi mengapa Fadli Zon sering membela mereka?" katanya melalui akun Twitter @FerdinandHaean3, Senin (29/3/2021).

"Padahal kita punya Pancasila dan pemerintah sedang gencar merawat toleransi agar bangsa ini tertib," lanjutnya.

Baca Juga:Puluhan Warga Mozambik Dibunuh Kelompok Militan, Ditembaki Secara Keji

Adapun pernyataan Fadli Zon terkait terorisme itu juga disampaikan melalui cuitan pada Minggu, 28 Maret 2021.

Awalnya, Fadli Zon menanggapi peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar.

Ia pun mendorong pihak berwajib untuk mendalami kasus tersebut dan menemukan dalangnya. Lalu, Fadli Zon mengkritik bahwa anggaran untuk pemberantasan terorisme sudah sangat besar namun masih saja sering terjadi.

"Saya ikut mengutuk 'bom bunuh diri' di depan Gereja Kathedral sehingga jatuh korban. Harus segera dicari dalang dan pembuat skenarionya. Islam menolak kekerasan apalagi merusak rumah ibadah," katanya melalui @fadlizon.

"Sata heran masih ada aja 'teroris', padahal anggaran pemberantasan teroris sudah sangat besar," lanjutnya.

Baca Juga:Pasca Bom Gereja Makassar, Warga Kalbar Diminta Waspada Opini Menyesatkan

Bom gereja Makassar

Dua jasad pelaku bom bunuh diri Gereja Makassar atau pelaku bom Gereja Makassar dalam kondisi mengenaskan. Jasad lelaki pelaku bom bunuh diri di Gereja Katolik Hati Yesus Yang Mahakudus masih menempel di motor. Sementara istrinya lebih mengenaskan.

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol E Zulpan menjelaskan, Tim Inafis dan DVI dan Puslabfor Polda Sulsel telah mengumpulkan serpihan tubuh pelaku di sekitar lokasi kejadian.

Dari pengumpulan serpihan tubuh itu, diperoleh kesimpulan bahwa pelaku berjumlah dua orang yang diduga sepasang pengantin.

"Yang satu itu yang laki-laki masih menempel di motornya, yang lebih parah lagi kondisinya ini yang perempuan," ujar Kombes Pol E Zulpan saat ditemui di sekitar lokasi kejadian.

Menurutnya, kondisi jenazah pelaku terduga sepasang pengantin yang ditemukan di lokasi kejadian itu hancur.

"Sudah dilakukan penelitian oleh tim Inafis dan DVI, siapa kedua pelaku ini. Mudah-mudahan dalam waktu singkat kita bisa sampaikan identitas kedua pelaku," sambungnya.

Pelaku bom gereja Makassar wanita bercadar. Dia melakukan bom bunuh diri bersama suaminya di Gereja Katolik Hati Yesus Yang Mahakudus atau Katedral Makassar.

Bom bunuh diri wanita bercasar itu melancarkan aksi sempat terekam kamera tampak berboncengan di atas motor berwarna oranye.

Wanita bercasar itu dibonceng dengan sang suami yang mengenakan jaket cokelat. Dari foto yang beredar, ciri-ciri pelaku pun sama dengan keterangan yang disampaikan oleh polisi, termasuk nomor kendaraan yang disebutkan (DD 5984 MD).

Salah satu pelaku pengeboman bunuh diri atau bomber di depan gerbang Gereja Katedral Makassar telah teridentifikasi berinisial L dan disebut merupakan anggota jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

"Identitas pelaku kita sudah dapatkan dengan inisial L. Yang bersangkutan merupakan kelompok dari kelompok yang beberapa waktu lalu telah kita amankan. Kelompok ini pernah melaksanakan operasi di Jolo Filipina," papar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat ditemui di Makassar.

Dengan diketahuinya identitas pelaku, polisi mengaku akan terus melakukan pendalaman untuk mengetahui motifnya melakukan pengeboman.

"Tentunya pengembangan akan terus dilakukan," ujar Sigit.

Terpisah, Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam mengatakan, pihak densus 88 akan mendalami keterkaitan pelaku bom bunuh diri itu dengan 19 teroris asal Sulsel.

"Tentunya akan didalami oleh tim Densus 88," terang Merdisyam saat ditanya keterkaitan aksi teror itu dengan 19 tersangka teroris yang ditangkap pada Januari awal tahun 2021 ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini