Stop Ekspor Nikel Diduga Penyebab Indonesia Dipaksa Mundur dari All England

Tim Indonesia dipaksa mundur tepat saat babak pertama All England 2021 berlangsung pada Rabu (17/3/2021) malam WIB.

Pebriansyah Ariefana
Kamis, 18 Maret 2021 | 14:48 WIB
Stop Ekspor Nikel Diduga Penyebab Indonesia Dipaksa Mundur dari All England
Pebulutangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie, yang akrab disapa Jojo, tersingkir di babak pertama All England 2020 dari wakil Malaysia, Lee Zii Jia, Rabu (11/3/2020). [Humas PBSI]

SuaraBali.id - Pegiat media sosial Denny Siregar curiga alasan Indonesia dipaksa mundur dari Al England karena boikot nikel Indonesia ke Eropa. Sebab Indonesia hentikan ekspor nikel mentah ke Eropa.

Lalu Uni Eropa (UE) menggugat Indonesia lewat Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/ WTO) terkait larangan ekspor bijih nikel mulai 1 Januari 2020.

"Jadi mikir nih, apa masih ada sangkut pautnya ya boikot Eropa terhadap Indonesia gara-gara Nikel?" tulis Denny Siregar pada akun media sosialnya, Kamis (18/13/2021).

"Kalau benar begitu, ternyata mereka gak jantan sampai olahraga dijadikan alat politik," pungkasnya.

Baca Juga:Kontak Dubes Inggris, Pemerintah Upayakan Timnas Tetap Ikut All England

Sebelumnya, tim Indonesia dipaksa mundur tepat saat babak pertama All England 2021 berlangsung pada Rabu (17/3/2021) malam WIB.

Seluruh wakil mulai dari atlet, pelatih, ofisial, hingga tenaga pendukung terpaksa mundur dari turnamen bulutangkis tertua di dunia itu atas permintaan pemerintah Inggris.

Melalui email dari National Health Service (NHS) --badan kesehatan Britania Raya, wakil Indonesia diminta melakukan isolasi mandiri selama 10 hari karena sempat menaiki pesawat di mana salah satu penumpangnya dinyatakan positif Covid-19.

Pesawat yang dimaksud adalah maskapai yang ditumpangi wakil Indonesia saat transit dari Istanbul ke Birmingham pada Sabtu (13/3/2021) lalu.

PBSI mengirim 12 atlet untuk mengikuti ajang All England 2021. Jumlah itu terdiri dari empat sektor yang tunggal putra, ganda putra, ganda putri dan ganda campuran.

Baca Juga:Kecam Panitia All England 2021, DPR: Pengusiran Paksa Menyakitkan Atlet

Dari ke-12 atlet yang dikirim PBSI, tunggal putra menurunkan Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting.

Sementara ganda putra mengirim tiga wakil yakni Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

Sedangkan dari sektor ganda putri, Indonesia cuma mengirim satu wakil saja melalui Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Hal serupa juga dilakukan sektor ganda campuran yang cuma mengirim Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.

All England 2021 yang merupakan turnamen bulutangkis tertua di dunia akan berlangsung pada 17-21 Maret di Utilita Arena Birmingham, Inggris.

Turnamen BWF World Tour level Super 1000 ini memang tidak masuk dalam kalender kualifikasi Olimpiade Tokyo, karena poinnya telah dihitung pada edisi tahun lalu.

Namun, didepaknya wakil Indonesia dari All England 2021 jelas menjadi pukulan telak baik untuk PBSI, para pemain, maupun pecinta bulutangkis Tanah Air.

"Hal ini menjadi pelecut kita dan juga pemberi semangat kita ke depan. Kita tidak perlu kecewa terlalu dalam di sini. Kita patuhi saja. Kita ikuti prosedurnya," pesan Agung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak