AHY mengatakan kubu Ketua Umum Moeldoko versi KLB Deli Serdang, Sumatra Utara justru memutar fakta.
Moeldoko, kata AHY berupaya mengkudera kepemimpian Partai Demokrat dari kepengurusan yang sah berdasarkan hasil Kongres V pada 15 Maret 2020.
Hasil Kongres V itu juga, tegas dinyatakam AHY telah disahkan pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM menjadi lembaran negara.
![Suasana KLB Partai Demokrat di Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, JUmat (5/3/2021). [Suara.com/Muhlis]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/03/05/39737-suasana-dari-klb-partai-demokrat-di-sibolangit.jpg)
"Berkolusi dan juga mencoba untuk memutar balikan fakta, menggulingkan kepemimpinan Partai Demokrat yang sah berdasarkan Kongres ke-5 tanggal 15 maret 2020 yang lalu," kata AHY.
Baca Juga:DPD Partai Demokrat Jateng Sebut Aksi Moeldoko Bukti Arogansi Kekuasaan
AHY menegaskan bahwa Partai Demokrat di bawah kepemimpinannya tidak ragu untuk melawan. AHY berujar pihaknya juga tidak gegabah dan emosional dalam menanggapi KLB Sumut.
"Kita sama sekali tidak ragu, kita tidak emosional, yang diperlakukan hari ini adalah untuk melakukan segala hal yang memang untuk bisa menjaga kedaulatan dan kehormatan kita bersama," kata AHY.
Partai Demokrat menggelar konsolidasi dan rapat pimpinan selurih tingkatan pengurus di DPP, DPD, dan DPC seluruh Indonesia.
Rapat tersebut menyusul diputuskannya Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatra Utara.
Kegiatan itu, diawali AHY dengan rapat pimpinan yang dihadiri oleh pejabat teras, pemimpin demokrat di tingkat pusat.
Baca Juga:Senin Besok, Demokrat Daftar Hasil KLB Deli Serdang
Baru setelahnya dilanjutkan agenda rapat dengan pengurus Partai Demokrat di setiap tingkatan.