Moeldoko Jadi Ketum Demokrat, Mustofa Nahra: Pertunjukan Jijik, Mau Muntah!

Mustofa Nahra mengaku heran sampai tidak ingin membahasnya.

Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 05 Maret 2021 | 18:33 WIB
Moeldoko Jadi Ketum Demokrat, Mustofa Nahra: Pertunjukan Jijik, Mau Muntah!
Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko memberikan keterangan pers di rumahnya di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (3/2/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraBali.id - Pegiat Media Sosial Mustofa Nahra menilai aksi segelintir kader Demokrat membuat Kongres Luar Biasa atau KLB Partai Demokrat sebuah tontonan paling menjijikan. Terlebih akhir dari KLB itu Moeldoko Jadi Ketua Umum Partai Demokrat.

Mustofa Nahra mengaku heran sampai tidak ingin membahasnya.

Dia menyindir kasus laskar FPI ditembak mati dan penusukan Wiranto di Banten saat jadi Menkopolhukam.

"Hari ini, kita dipertontonkan pertunjukan paling menjijikkan di seluruh dunia. Sudahlah, gak usah bahas siapa yang bohong di kasus KM50. Gak usah penasaran sama kasus ditusuknya Wiranto! Sampai di sini saja cukup. Mau muntah!" kata Mustofa Nahra seraya memamerkan capture berita Moeldoko jadi ketua umum Partai Demokrat.

Baca Juga:Mulai Hari Ini Partai Demokrat Terbelah Dua, Kemelut Bakal Panjang

Sebelumnya, Agus Harimurti Yudhoyono menegaskan dia sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang sah. Sementara Moeldoko adalah Ketua Partai Demokrat abal-abal.

Hal itu disampaikan AHY dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (5/3/2021). AHY menyikapi KLB Partai Demokrat Deli Serdang yang memilih Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

"Saya tekankan, saya adalah Ketua Umum Partai Demokrat yang sah," kata AHY di akhir jumpa persnya.

Bahkan di awal jumpa pers, AHY juga menegaskan hal yang sama.

"Konferensi pers ini saya sampaikan langsung dalam kapasitas sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang sah," kata AHY.

Baca Juga:Keras! Demokrat Siak Tolak Moeldoko Jadi Ketua Umum Versi KLB

AHY menyampaikan beberapa hal poin tanggapan KLB Partai Demokrat di Deli Serdang.

AHY menjelaskan jika KLB Partai Demokrat Deli Serdang ciderai akal sehat, injak etika berpolitik dan salahi moral.

"Tentu apa yang disampaikan KSP Moeldoko meruntuhkan omongan Moeldoko. Tentu beliau ketua umum partai Demokrat abal-abal," kata AHY.

"Kami akan hadapi, kami lawan," lanjur AHY.

AHY menjelaskan apa yang dilakukan Moeldoko yang menerima permintaan jadi Ketum Partai Demokrat, membantah semua pengakuan Moeldoko. Moeldoko sempat mengaku tidak terlibat dan tidak tahu menahu soal permasalahan di Partai Demokrat.

"Yang selama ini selalu mengelak, kini sudah terang benderang," kata AHY

AHY juga tegaskan masih jadi ketua umum Partai. AHY tegaskan KLB Partai Demokrat ilegal dan tidak sah.

AHY mengatakan KLB Partai Demokrat tidak sah dalam aturan partai. Salah satunya tidak dihadiri para ketua DPD Partai Demokrat.

"KLB di Deli Serdang ilegal dan tidak sah," kata AHY.

Sebelumnya, Politikus Partai Demokrat Cipta Panca Laksana dalam akun Twitternya mengatakan KLB Partai Demokrat di Sumatera Utara adalah bodong dan tidak sah.

"Peristiwa hari ini, #KLBBodong, buktikan bhw apa yg disampaikan Ketum AHY pd 1 Februari lalu benar adanya. Tidak terbantahkan. KLB ini tidak ubah apapun karena tidak sesuai konstitusi partai. Kami akan terus berjuang demi kedaulatan partai yang kami cintai. Kader PD, terus rapatkan barisan," kata Panca.

Sebelumnya, Polisi Demokrat lainnya. Andi Arief sebut Moeldoko sebagai Ketua Umum bonek atau ketum bonek. Moeldoko jadi Ketua Umum Partai Demokrat hasil KLB Partai Demokrat di Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).

Hal itu diungkapkan Andi Arief di akun twitternya, Jumat sore.

"Wkwk wkwkk KLB nekad menghasilkan ketum Bonek," tulis Andi Arief.

Andi Arief pun menilai KLB Partai Demokrat ilegal.

"Tanggapan saya ATAS Penetapan Moeldoko sebagai ketua KLB ilegal: apakah Presisen boleh diimpeach oleh anggota DPR gadungan atau abal abal?" tulis Andi Arief lagi.

Sebelumnya Pegiat Sosial Mustofa Nahrawardaya juga merasa malu lihat sepak terjang Moeldoko setelah diangkat jadi Ketua Umum Partai Demokrat lewat Kongres Luar Biasa atau KLB. Mustofa Nahra pun bertanya-tanya, apakah Moeldoko tak bisa bikin parpol sendiri?

Hal itu dikatakan Mustofa Nahra di akun Twitternya, Jumat (5/3/2021).

"Malu banget lihat sepakterjang Moeldoko. Apa nggak bisa bikin Parpol sendiri? Kalau sebesar Demokrat aja bisa digituin, lha bagaimana dengan partai kek
@psi_id ya? Jadi penasaran ama merk arlojinya," kata Mustofa Nahra.

Pidato Pertama Moeldoko

Pidato pertama ketua Umum Partai Demokrat Moeldoko, dia mempertanyakan kader Partai Demokrat yang hadiri KLB Partai Demokrat untuk membangun partai. Moeldoko pun berterimakasih sudah ditunjuk pimpin Partai Demokrat di Sidang KLB Partai Demokrat di The Hill Hotel and Resort, Deli Serdang, Jumat (5/3/2021).
Moeldoko meminta kader Partai Demokrat memegang teguh komitmen dan menjauhkan kepentingan pribadi di partai.

Moeldoko pidato via telepon, karena dia tidak hadir.

"Apakah kalian siap membangun partai dan memegang teguh komitmen demi bangsa dan negara tanpa kepentingan pribadi?" tanya Moeldoko.

Moeldoko mengatakan berterimakasih telah memilih dan mempercayakannya sebagai Ketua Umum DPP Partai Demorat.

"Saya berterimakasih, tapi sebelumnya ada beberapa pertanyaan saya kepada peserta forum, apakah pemilihan di kongres sudah dilakukan sesuai AD/ART partai?" kata Moeldoko yang disambut sorakan peserta forum.

Moeldoko resmi geser AHY atau Agus Harimuti Yudhoyono sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2025.

Penetapan dibacakan Jhoni Allen Marbun sebagai pimpinan sidang Partai Demokrat di The Hill Hotel and Resort, Deli Serdang, Jumat (5/3/2021).

"Menetapkan dari calon kedua tersebut atas voting berdiri, maka Pak Moeldoko ditetapkan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat Periode 2021-2025," kata Jhoni Allen.

Peserta kongres itu mengusulkan dua nama yakni Marzuki Alie dan nama Moeldoko sebagai calon.

Namun, Marzuki Alie mengundurkan diri dan dengan demikian secara otomatis menyatakan Moeldoko sebagai calon tunggal dan dinyatakan sebagai Ketua Umum DPP Partai Demorat hasil kongres luar biasa.

Sementara itu, Marzuki Alie ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Periode 2021-2025.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak