SuaraBali.id - Viral di media sosial, cerita seorang bule korban PHK yang berjualan roti goreng di Bali demi menyambung hidup.
Dia adalah Ikumi, seorang wanita blasteran Jepang-Prancis.
Ikumi menjual roti goreng dengan rasa yang antimainstream. Sebab, dia memilih makanan anjing dan kucing untuk paduannya.
Idenya tersebut seketika menjadi sorotan. Apalagi, konon dagangan Ikumi sepi pembeli.
Baca Juga:Cardi B Rajin Pamer Makanan Khas Indonesia, Publik Curiga 'B' nya Badriah
Ia berjualan roti tersebut lantaran belum lama dirinya terkena PHK dari salah satu hotel tempatnya bekerja.
Dikutip dari video di channel youtube The Santoso, sedikitnya ada 8 menu yang ditawarkan, seperti roti goreng polos dibanderol dengan harga Rp 5 ribu, roti goreng anjing Rp 10 ribu yang ditambahkan makanan anjing pedigree sebagai topping didalamnya, dan roti goreng kucing Rp 10 ribu yang ditambahkan makanan kucing merk whiskas sebagai selainya.
Kemudian ada juga roti goreng coklat anjing Rp 13 ribu, roti goreng coklat kucing Rp 13 ribu, roti goreng keju anjing Rp 15 ribu, roti goreng keju kucing Rp 15 ribu, dan roti goreng mix anjing kucing keju coklat special Rp 20 ribu.
Menurut Ikumi, dari sekian banyak menu yang ada, roti goreng mix anjing kucing keju coklat special merupakan yang paling enak.
Tak sekadar membuat konten dan membeli makanan Ikumi, The Santoso pun tak ragu untuk mencobanya. Menurut The Santoso, roti goreng yang dijual oleh Ikumi enak. Padahal Ikumi sendiri belum pernah mencobanya.
Baca Juga:Dapat Menu Bebek dari Ayahnya, Warganet Ini Bingung Pas Lihat Bungkusnya
“Kamu sudah pernah nyoba belum,” kata Santoso. Dan Ikumi pun mengaku belum pernah mencoba jualannya tersebut.
“Tapi ini enak sih, soalnya kita kan pernah masak makanan kucing sama anjing ya. Makanan kucingnya kayak sarden, makanan anjingnya kayak crunchy gitu ” kata Santoso.
Dalam video yang sudah ditonton sekitar 3,5 juta penonton tersebut, Ikumi mempraktikkan bagaimana membuat dan menyajikan roti gorengnya tersebut. Ikumi mengaku sudah berjualan roti goreng ini selama satu bulan, namun inovasi roti gorengnya tersebut tidak laku.
Mirisnya dalam sehari, hanya ada satu pembeli. Lantaran sepi pembeli, minggu depan Ikumi berencana akan menutup usahanya tersebut.
“Minggu depan mungkin tutup, soalnya rugi,” kelakar Ikumi.