SuaraBali.id - Ribuan vaksin COVID-19 sinovac hancur karena gempa Mamuju, Sulawesi Barat. Jumlah vaksin COVID-19 yang rusak mencapai 5.080 dosis.
Vaksin COVID-19 itu rusak lantaran aliran listrik ke tempat penyimpanan vaksin padam, sehingga vaksin tak bisa digunakan.
Vaksin Covid-19 rusak kalau tidak tersimpan di tempat penyimpanan dengan suhu yang sudah ditentukan. Menurut petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan, vaksin Covid-19 buatan Sinovac harus disimpan pada suhu dua sampai 8 derajat Celsius dan tempat penyimpanan vaksin harus dihindarkan dari paparan sinar matahari langsung.
"Vaksin sudah tidak bisa digunakan lagi karena kantor dinas rusak dan mati lampu," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju, Firmon di Mamuju, Kamis (21/1/2021).
Baca Juga:Terungkap! Potensi Gempa Besar Sulbar Sudah Diperingatkan BNPB Setahun Lalu
Firmon mengatakan bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju sudah melapor ke Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat perihal kerusakan jatah vaksin Covid-19 yang rencananya digunakan untuk memvaksinasi 2.694 tenaga kesehatan di sana.
"Kami sudah melaporkan ke dinas Provinsi Sulbar dan sampai sekarang belum ada arahan," ujarnya.
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat memutuskan menunda pelaksanaan vaksinasi Covid-19 setelah gempa melanda wilayah Mamuju dan Majene.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Sulawesi Barat Muhammad Ichwan mengatakan bahwa vaksinasi akan dilaksanakan setelah situasi kondusif.
"Kami tunda sampai kondisi lebih stabil dan kondusif, para pengungsi telah kembali. Sekarang fokus pelayanan kesehatan bagi korban gempa," kata Ichwan.
Baca Juga:Potensi Gempa Besar di Sulbar Ternyata Sudah Diingatkan BNPB 2019 Lalu