SuaraBali.id - Pesawat Garuda selamat dari cuaca buruk di saat waktu yang sama ketika Sriwijaya Air jatuh di perairan Kepulauan Seribu, antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Sabtu (9/1/2021).
Kisah lolos dari maut itu diceritakan seorang pria yang mengaku terbang di waktu dan lokasi serupa dengan kejadian hilangnya pesawat Sriwijaya Air. Kisahnya pun viral dan bikin merinding.
Dalam kisahnya, dia naik Pesawat Garuda Indonesia. Pria itu menjelaskan jika cuaca buruk membuat pesawat yang ditumpanginya turbulensi cukup lama.
"I was on same hour and location as this Sriwijaya plane lost [Saya di waktu dan tempat yang sama dengan hilangnya Pesawat Sriwijaya--Red]," tulisnya seperti dikutip Suara.com.
Baca Juga:Sekeluarga Jadi Korban Sriwijaya Jatuh Gegara Dipindah dari NAM Air
Kisah penuh ketegangan itu diungkap oleh pengguna Twitter dengan akun @bayusutr, Sabtu (9/1/2021).
Bayu mengaku menaiki pesawat dengan kode penerbangan GA404 rute penerbangan Bali-Jakarta, dengan tujuan akhir Yogyakarta.
Kemudian Bayu mengatakan, perjalanannya saat itu tidak berlangsung mulus. Pasalnya, pesawatnya yang sempat akan mendarat tiba-tiba naik lagi dan harus berputar di utara lebih kurang 30 menit.
Menurut penuturan Bayu, selama di ketinggian dia tidak bisa melihat apapun karena cuaca buruk dan suasananya menakutkan.
"And my plane GA409 almost landing but suddenly take off with blindly white for 30 mins, so scary. The wheather is very bad [Pesawat saya, GA409, hampir mendarat, tapi kemudian terbang lagi dengan tanpa bisa melihat apa-apa selama 30 menit, sangat menakutkan. Cuaca begitu buruk--Red]," sambungnya menceritakan.
Baca Juga:Mengharukan, Anak Penumpang Sriwijaya Air Asal Sragen Tanya Keberadaan Ayah
Dalam ceritanya, Bayu mengaku sempat ingin mengabadikan proses mendarat pesawatnya lewat sebuah video.
Hanya saja, dia langsung mengurungkan niatnya usai turbulensi pesawat kembali terjadi.
Usai berputar-putar di udara karena belum bisa mendarat, akhirnya pesawat Bayu bisa turun dengan selamat.
Bayu membagikan beberapa foto, salah satunya pemandangan luar dari jendela pesawat yang ditumpangi olehnya.
"Ini pemandangan dari jendela pesawat Pesawat saya A330-300 yang mana beruntung bisa selamat dari cuaca buruk. Waktu saya memotretnya 14.08 sebelum gagal mendarat. Ya ampun, saya sudah menyerah dan pasrah. Seperti mimpi. Saya harap Sriwijaya Air selamat," ujar Bayu.
Cerita Bayu dibenarkan oleh warganet di balik akun @Biancook yang memeriksa flight radar. Dalam foto yang ditampilkannya, tampak pesawat terlebih dulu berputar sebelum akhirnya mendarat.
Pengalaman Bayu menuai sorotan dari banyak warganet yang ramai meninggalkan komentar. Mereka berharap para penumpang Sriwijaya Air memiliki keajaiban serupa.
Kronologis Sriwijaya Air Jatuh
Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor register PK-CLC SJ 182 yang menerbangi rute Jakarta-Pontianak lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, pada Sabtu (9/1/2021) pukul 14.36 WIB.
Keberangkatan pesawat itu tertunda dari jadwal semula pukul 13.35 WIB karena faktor cuaca.
Pesawat Boeing 737-500 yang dipiloti oleh Kapten Afwan itu dilaporkan hilang kontak pada Sabtu pukul 14.40 WIB.
Pesawat tersebut dilaporkan hilang kontak pada posisi 11 mil laut di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki untuk menuju ketinggian 13.000 kaki.
Berdasarkan data manifes, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru.
Kekinian, Presiden Joko Widodo memantau perkembangan upaya pencarian penumpang dan badan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
"Saya memantau perkembangan pencarian penumpang dan badan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak sesaat setelah kemarin meninggalkan Bandara Soekarno-Hatta," kata Presiden di akun Instagram @jokowi.
"Doa dan simpati saya menyertai segenap keluarga dan kerabat para penumpang dan awak pesawat, semoga diberi-Nya kesabaran dan kekuatan," ia menambahkan.