SuaraBali.id - Selalu diselenggarakan secara meriah, tak heran jika acara pernikahan seseorang kerap menjadi sorotan. Di balik gegap gempita mewahnya acara pernikahan, ternyata ada momen yang jarang terekspos.
Ialah momen ibu-ibu saling bergotong royong memasak, membantu dan mengusahakan agar acara pernikahan pasangan pengantin berjalan lancar hingga selesai.
Acara pernikahan kerap menjadi wadah untuk saudara, tetangga, maupun teman untuk saling membantu. Tradisi itu disebut dengan 'rewang' di sejumlah daerah.
Hal ini terlihat seperti video yang dibagikan oleh akun Instagram @tante_rempong_offficial. Pada kumpulan foto yang dibuat jadi sebuah video tersebut nampak sejumlah ibu-ibu yang membantu menyiapkan makanan.
Baca Juga:Kaleidoskop 2020, Resep Makanan yang Viral di Masa Pandemi Virus Corona
Ada yang menjaga makanan, menggoreng, memotong daging, membungkus makanan dan lain-lain.
Video tersebut dengan jelas menggambarkan suasana dapur saat rewang tengah berlangsung. Ibu-ibu di sekitar rumah akan bergotong royong untuk menyajikan makanan untuk para tamu.
Saat kegiatan rewang, tak jarang ibu-ibu tersebut akan bersenda gurau, mengobrol atau bahkan bergosip. Hingga saat ini tradisi rewang untuk acara pernikahan pun masih berlangsung di sejumlah daerah.
Video dengan caption "di balik kemewahan sebuah pernikahan," tersebut mencuri banyak perhatian warganet. Hanya dalam dua jam setelah diunggah, video tersebut sudah ditonton lebih dari 100 ribu kali. Ratusan komentar pun membanjiri video tersebut.
"Siapa yang waktu kecil pura-pura nyariin emak padahal mau minta makan?" Komentar seorang warganet.
Baca Juga:Viral Pengantin Wanita Pingsan Kedatangan Mantan, Ini Kisah di Baliknya
Warganet lain juga memberi respon atas video ibu-ibu rewang di pernikahan tersebut. "Bagian dapur pas acara tuh emang rame. Saling bercanda, saling gosip. Mau minta makan pun bebas tinggal bilang sama Ibu," ujar warganet ini.
"Pasukan dapur yang terlupakan. Kalo masakannya enak yang diipuji pengantinnya. Kalo nggak enak ditanya siapa yang masak," tulis warganet ini di kolom komentar.
Apakah di wilayah kalian masih ada acara pernikahan yang melibatkan gotong royong dari ibu-ibu setempat?