Seram! Hawking: Siapa pun Jatuh di Lubang Hitam Bisa Jadi Spagetifikasi

Lubang hitam merupakan wilayah di luar angkasa di mana tingkat gravitasi yang sangat tinggi.

Dythia Novianty | Lintang Siltya Utami
Rabu, 02 Desember 2020 | 07:10 WIB
Seram! Hawking: Siapa pun Jatuh di Lubang Hitam Bisa Jadi Spagetifikasi
Fisikawan Inggris, Stephen Hawking. (AFP/Anthony Wallace)

SuaraBali.id - Teori yang dipopulerkan oleh Stephen Hawking dalam bukunya berjudul A Brief History of Time, siapa pun yang jatuh ke dalam lubang hitam akan menjadi "spagetifikasi", di mana gravitasi intens lubang hitam akan memisahkan tulang, otot, urat, dan bahkan molekul manusia.

Teori ini diperkuat dengan penelitian Chris Impey, Profesor Astronomi dari Universitas Arizona, yang mengungkap ada beberapa alasan mengapa lubang hitam begitu menakutkan. Jika seseorang jatuh ke dalam lubang hitam, orang tersebut akan mengalami kematian yang mengerikan. 

Lubang hitam merupakan wilayah di luar angkasa di mana tingkat gravitasi yang sangat tinggi sehingga tidak ada satu objek pun yang bisa melarikan diri.

Impey telah mempelajari lubang hitam selama lebih dari 30 tahun, khususnya lubang hitam supermasif yang berada di pusat Bimasakti. Sebagian besar waktu lubang hitam tidak aktif. Namun ketika aktif, lubang hitam akan memakan bintang dan gas.

Baca Juga:Penelitian Terbaru Ungkap Jarak Sesungguhnya Bumi dengan Lubang Hitam

Teleskop Luar Angkasa Hubble menunjukkan bahwa semua galaksi memiliki lubang hitam di pusatnya. Semakin besar galaksi, maka semakin besar pula lubang hitam.

Lubang hitam besar berbahaya dalam dua hal. Jika objek terlalu dekat, maka gravitasi yang sangat besar akan menyedotnya dan jika lubang hitam dalam fase quasar aktif, objek akan diledakkan oleh radiasi berenergi tinggi. Kuasar sendiri merupakan galaksi tempat lubang hitam aktif.

Dilansir dari The Sun, Rabu (2/12/2020), sebuah lubang hitam memiliki batas yang disebut dengan cakrawala peristiwa (event horizon). Apapun yang jatuh dan berada pada daerah cakrawala peristiwa baik itu bintang, gas, atau cahaya maka tidak akan mampu melarikan diri darinya. Di pusatnya terdapat singularitas, titik dalam luar angkasa yang kepadatannya tidak terbatas.

Para ahli tidak dapat memahami interior lubang hitam karena hukum fisika. Meski begitu, menurut para ahli, ada kemungkinan manusia bisa selamat jika jatuh ke dalam lubang hitam. Meskipun gravitasinya lebih kuat, gaya renggangnya lebih lemah dibandingkan dengan lubang hitam kecil. 

Walau begitu, kehadiran cakrawala peristiwa tetap akan menjadi masalah sehingga meskipun manusia selamat, orang tersebut tidak dapat melarikan diri dari lubang hitam dan meminta bantuan. Para ilmuwan percaya bahwa lubang hitam adalah objek di alam semesta yang hampir abadi karena ini adalah objek terakhir yang masih hidup ketika alam semesta mengalami kehancuran.

Baca Juga:Bumi Ternyata Lebih Dekat dengan Lubang Hitam, Berbahayakah?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak