"Tiba-tiba gue buka brosur 'kita buka untuk semua orang, termasuk dengan semua warna kulit, semua gender, semuanya'" katanya.
Ia semakin mantap saat pertama kali datang ke gereja dan mendengar kalimat yang membuatnya bangkit lagi.
"Dan gue masih inget waktu itu, jadi ada kata-katanya kayak gini 'Ketidakberdayaan adalah suatu situasi. Tidak adanya harapan adalah suatu keputusan,'" ujarnya.
![Dena Rachman. [capture Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2017/01/09/o_1b60ukm975u51s276ae8t8i7g.jpg)
Reaksi Keluarga
Baca Juga:Studi: Orang Beragama Hidup Lebih Lama dari Ateis
Dena Rahman pun membagikan tanggapan pihak keluarganya setelah dirinya memutuskan pindah agama ke kristen.
Ia bercerita keluarga sempat syok mengetahui keputusannya tersebut. Menurutnya, pihak keluaga lebih mudah menerima keputusannya untuk menjadi transgendr, dibanding pindah keyakinan.
“Awalnya merea syok sih, Jadi, i can say, kayanya ya in my opinion mereka lebih gampang waktu gue memutuskan untuk ganti gender,” ujarnya.
Namun, ia bersyukur keluarganya menghargani keputusan yang diambilnya.
“Gue cukup berterima kasih dan bersyukur punya keluarga yang open minded. Jadi, mereka benar-benar tahu perjalananku, Mereka tahu dari mana asalku dan kenapa gue memilih pilihan gue, apa pun itu,” kata Dena.
Baca Juga:Tantang Tuhan, 7 Pemuda Ateis Probolinggo Dibekuk Polisi