Ramainya antusias ini membuat Malam Museum memberikan persyaratan setiap orang hanya boleh mengikuti kegiatan Jelajah Museum 1 kali dalam setahun. Ini agar setiap orang dapat kebagian merasakan serunya kegiatan Jelajah Malam Museum.
Banyak pula orang asal luar kota seperti Solo, Klaten, Semarang, bahkan Bandung yang menjadi peserta kegiatan ini. Mereka biasanya akan menjadwalkan liburan mereka ke Yogyakarta bersamaan dengan kegiatan Jelajah Malam Museum dihelat.
Kegiatan Eksternal Lainnya
Selain Jelajah Malam Museum ada 2 kegiatan eksternal lainnya. Pertama Kids in Museum, kegiatan ini dikhususkan untuk anak usia 6-12 tahun. Kegiatan ini mirip dengan Jelajah Malam Museum namun dilaksanakan pada pagi hari. Kegiatan yang dihadirkan pun sedikit berbeda, misalnya kegiatan mendongeng dan menggambar.
Baca Juga:Mencicipi Gudeg Mbah Medi Kotagede yang Terkenal di Yogyakarta
Kegiatan eksternal kedua yaitu Heritage. Pada kegiatan ini konsep mengenal budayanya lebih “serius” dibanding 2 kegiatan eksternal lainnya. Kegiatan Heritage dibuka untuk semua umur. Nantinya para peserta akan pergi ke sejumlah cagar budaya di wilayah Yogyakarta.
Aktivitas di Tengah Pandemi
Saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia, kegiatan Malam Museum sempat terhenti sesaat. Namun, mereka mulai aktif kembali dengan kegiatan internal secara virtual. Beberapa webinar telah dilaksanakan sejak pandemi.
Selain webinar, saat era New Normal mulai berjalan, kegiatan Jelajah Museum pun di mulai kembali. Selama pandemi Covid-19, kegiatan Jelajah Museum di lakukan pada pagi hari.
Semua peserta wajib menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, tidak sedang demam, menggunakan masker dan juga face shield.
Baca Juga:Kisah Bagong, Selamat dari Letusan Merapi 10 Tahun Silam Berkat Lemari Tua
Kegiatan Jelajah Museum yang dihelat di tengah pandemi Covid-19 tetap mendapat antusias luar biasa dari masyarakat.