SuaraBali.id - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Pemerintahan Mahasiswa (BEM PM) Universitas Udayana, Darryl Dwi Putra merespons tuduhan yang mengatakan bahwa dirinya provokator untuk G20 yang diadakan di Bali.
Tuduhan ini ramai di media sosial twitter hingga menjadi topik teratas. Terkait hal ini, Darry membantah dan mengatakan bahwa dirinya tidak pernah menjadi provokator.
"Itu saya juga cukup kaget, karena di siang hari tadi tiba-tiba ramai (di media sosial, Red) dan memang saya duga akun-akun bodong, cuma memang awalnya muncul ketika saya membuat kisah Instagram untuk mempertanyakan terkait ruang demokrasi yang dipersempit selama G20," ujar Darryl, Rabu (16/11/2022).
Ia menegaskan bahwa dirinya melakukan provokasi adalah tidak benar karena Darryl tidak pernah menyatakan untuk menolak G20, namun namanya ramai disebut menggunakan tagar di platform Twitter.
Baca Juga: Cangkul Presiden di KTT G20 Bali Jadi Perbincangan, Berharap Dilelang
"Iya memang saya tidak pernah menyebutkan saya mendukung atau menolak, tapi saya memang mengkritisi bagaimana ketika G20 ini berjalan, apa-apa saja yang menjadi permasalahan," ujar mahasiswa tersebut.
Sedangkan yang dimaksud mempersempit ruang demokrasi adalah salah satunya soal pembubaran kelompok mahasiswa yang hendak melakukan diskusi di Gedung Media Center Universitas Udayana pada Senin (14/11) lalu.
Menurutnya, awalnya ia mengunggah gambar yang direpost oleh akun milik Bangsa Mahasiswa, dalam kisah Instagram tersebut ia menambahkan pertanyaan soal tanggapan penonton mengenai ruang demokrasi yang dipersempit.
Akan tetapi tak lama unggahan tersebut lenyap dengan sendirinya.
Ia juga menyatakan bahwa organisasi lingkungan Greenpeace terlebih dahulu mengunggah hal serupa sebagai bentuk pandangannya terkait krisis iklim.
"Tapi memang makna dari kisah Instagram yang saya sebutkan adalah untuk menyampaikan pertanyaan saya, dan saya ingin memantik forum diskusi makanya saya juga meletakkan kolom pertanyaan di sana," teganya.
Perhelatan G20 di Bali menurutnya adalah pertemuan yang menghadirkan sisi pro dan kontra. Darryl berharap agar segala kesepakatan dan janji dalam forum tersebut berpihak kepada masyarakat.
Sedangkan soal akun-akun yang ramai di media sosial, Darryl belum dapat memutuskan langkah selanjutnya untuk mengusut maupun tidak. Sedangkan saat ini tuduhan di sosial media tersebut mulai mereda. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Cerita Senior Calvin Verdonk Soal Sepak Bola Indonesia: Sungguh Gila!
-
Janggalnya 'Wisatawan Siluman' di Bali, Pendapatan Daerah Berpotensi Bocor
-
Pertumbuhan Properti Tembus USD142 juta, Bali Masih Jadi Magnet Investor Mancanegara?
-
Bali Larang Air Kemasan Plastik! Langkah Radikal Selamatkan Pulau Dewata dari Tsunami Sampah
-
Untung Rugi Jordi Amat Gabung Persib Bandung atau Bali United
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
-
Prabowo 'Kebakaran Jenggot' Respons Tarif Trump, Buka Seluruh Kran Impor: Pengusaha Teriak Bumerang!
-
Solusi Pinjaman Syariah Tanpa Riba, Tenor Panjang dan Plafon Sampai Rp150 Juta!
Terkini
-
Dari Lombok ke Pasar Dunia: Kisah Sukses "I Love Mutiara" Berkat Dukungan BRI
-
Di Balik Kisah Mistis Dan Pilu Jembatan Tukad Bangkung, Begini Suasana di Bawahnya
-
Nyaris Kehilangan Jessica Iskandar, Vincent Verhaag Ngaku Siap Gantikan Nyawanya
-
Ritual Undang Leak di Jembatan Tukad Bangkung Jadi Sorotan, Live Sambil Bawa Kain Rajah
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Suryani, Simbol Kartini Masa Kini