SuaraBali.id - Setelah kesal dengan fans Lesti Kejora, Dewi Perssik mulai menyebar sayembara untuk orang-orang yang bisa menemukan hatersnya di media sosial.
Ia pun mengatakan akan memberikan Rp 100 juta untuk imbalannya.
Namun ternyata sayembara yang dilakukan Dewi Perssik ini malah menuai respons tak terduga.
Respons ini datang dari emak-emak berkacamata dan berjilbab biru dalam video yang beredar. Emak-emak ini minta Kapolri lindungi buronan Dewi Perssik.
"Saya mohon Bapak melindungi ibu ini. Apalagi Dewi Perssik sudah menyatakan akan memberikan Rp100 juta bagi orang yang bisa menemukan ibu ini," ujarnya.
"Tolong lindungi ibu ini sebagai warga Indonesia yang berhak mengemukakan pendapatnya. Hukum harus seadilnya," tambah emak-emak tersebut.
Menurutnya Dewi Perssik sudah menggunakan uang dan ketenarannya untuk menghukum pembencinya. Hal ini dinilai membahayakan keselamatan orang lain.
Oleh sebab itu ia menyuarakan agar Dewi Perssik ditangkap.
"Tangkap Dewi Perssik karena dengan kemampuan uangnya, dia bisa membuat nyawa seseorang akan hilang. Sayembara 100 juta yang bisa menemukan ibu yang sudah mencemarkan nama baiknya akan membahayakan keselamatan seseorang," lanjutnya.
"Laporkan saja, biarkan hukumlah yang berproses, tanpa harus Anda (Dewi Perssik) hakimi dengan uang Anda," tandas emak-emak berjilbab biru dan berkacamata itu.
Kasusnya Sedang Didalami Polisi
Sementara itu, Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi membenarkan bahwa polisi telah menerima laporan Dewi Perssik terkait dugaan pencemaran nama baik.
Saat ini pun kasus ini tengah didalami polisi.
“Kasus yang dilaporkan oleh saudara DM alias DP, kemarin kita menerima laporan. Jadi untuk laporan sudah kita terbitkan. Kita mendalami siapa saja yang melakukan pencemaran nama baik,” ujarnya.
Dialnsir dari kanal YouTube Intens Investigasi, Rabu (2/11/2022), Nurma Dewi tak mau menduga-duga siapa saja yang mengatai Dewi Perssik artis yang nyambi jual diri.
Berita Terkait
-
Dewi Perssik Nangis Ingat Pesan Sang Anak yang Masuk Karantina Akmil
-
Bikin Heboh Medsos, Ini Pelajaran Penting dari Drama Tumbler Hilang di KRL
-
Cyberbullying: Ketika Komentar Jahat Disebut Ongkos Berada di Internet
-
TikTok Perketat Penanganan Konten Ekstremisme dan Ujaran Kebencian
-
Generasi Kesepian di Tengah Keramaian: Ketika Kehadiran Hanya Sebatas Notifikasi di Layar
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran