SuaraBali.id - Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan jiwa saat pertandingan Liga 1 antara Persebaya dengan Arema turut ditanggapi oleh Ketua Umum Asosiasi Propinsi (Asprov) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Bali I Ketut Suardana.
Bila dibandingkan kejadian tersebut, ia berpendapat bahwa dunia persepakbolaan di Bali sudah tertata bagus baik itu klub profesional atau amatir.
Menurutnya sepak bola Bali sudah mencerminkan kedewasaaan baik saat berada di dalam atau luar lapangan saat kompetisi.
Masyarakat Bali terutama komunitas sepak bola yang diakuinya sudah makin dewasa. Ia berharap kedepannya akan selalu lebih baik lagi sebagai bagian komunitas sepak bola.
Soal tragedy maut di Stadion Kanjuruhan, ia menunggu bagaimana nantinya hasil investigasi pihak berwenang sehingga nantinya akan diketahui siapa sebenarnya yang bertanggung jawab atas kematian ratusan korban tersebut.
"Kejadian itu kita belum paham. Setelah hasil investigasi dari pihak tertentu baik dari PSSI atau pihak kepolisian bagaimana hasilnya baru kita bisa bicara.
Lebih baik menunggu hasil investigasi nantinya akan ketahuan siapa yang akan bertanggung jawab akan peristiwa itu," tandasnya saat diwawancarai via telepon beritabali.com – jaringan suara.com, Selasa (4/10/2022) di Denpasar.
Namun ketika ditanya apakah kepemimpinan PSSI yang dinakhodai Mochamad Iriawan atau Iwan Bule, ayah dari pemenang Putri Indonesia 2022 asal Bali Laksmi Shari De Neefe Suardana ini mengatakan daripada saling menyalahkan lebih baik nanti menunggu hasil investigasi.
Sehingga, lanjutnya, jika ada kekurangan-kekurangan bisa dicermati dan disikapi dengan bijaksana.
"Untuk mekanisme penggantian itu saya belum tahu. Namun pastinya menunggu hasil investigasi. Nantinya jika ada kekurangan, bisa kita cermati sebiksana mungkin kalau kita saling menyalahkan, siapa yang salah kita tidak tahu," ujarnya.
Mengenai kompetisi sepak bola yang masih berjalan di Bali dalam naungan PSSI Bali saat ini adalah Piala Soeratin U-17, U-15, U-13.
Sebagai antisipasi, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak berwenang dan pemangku kepentingan di lapangan sehingga kejadian di Kanjuruhan, Malang itu sebagai evaluasi atau mawas diri agar tidak terulang lagi.
"Untuk kompetisi sepak bola wanita dan pantai belum kita lakukan, karena masih menunggu instruksi dari PSSI pusat," sebutnya.
Berita Terkait
-
Alfeandra Dewangga ke Bali United? Bojan Hodak Ungkap Hal Mengejutkan
-
Mimpi Buruk Laos: Jadi Tim Pertama yang Angkat Koper dari SEA Games 2025
-
Bintang Film Dewasa Bonnie Blue Ditangkap di Bali, 19 Kostum Tematik Disita
-
Warga Desa Jatiluwih Bali Gelar Aksi Protes dengan Tutupi Sawah
-
Prananda Prabowo di Bali, Buka Liga Kampung Soekarno Cup II dengan Doa untuk Korban Bencana
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
BRI Perkuat UMKM Difabel Lewat Pelatihan Administrasi dan Wirausaha
-
Kapasitas Tempat Pembuangan Sampah di Lombok Barat Menipis
-
Sinergi Perusahaan Anak Dorong Kinerja BRI Tumbuh Solid pada Triwulan III 2025
-
Investor Muda Bali Serbu Bursa Saham: 1 dari 3 Investor Baru Berusia 18-25 Tahun
-
Ini 13 Restoran Langgar Aturan di Sawah Terindah Bali