Wakil dari Bali Laksmi Shari De Neefe Suardana Dinobatkan Jadi Putri Indonesia 2022

SuaraBali.id - Putri Indonesia Bali bernama Laksmi Shari De Neefe Suardana dinobatkan sebagai Puteri Indonesia 2022. Perempuan yang berasal dari Ubud ini menerima penganugerahan itu di Plenary Hall, Jakarta Convention Center pada Jumat (27/5/2022).

Sementara itu runner-up 1 Puteri Indonesia diraih oleh Cindy May MC Guire (DKI Jakarta 5) dan runner-up 2 Puteri Indonesia jatuh kepada Adinda Creshella (Jawa Timur).

Laksmi pun menerima Mahkota Borobudur yang diserahkan oleh Ayu Maulida Puteri Indonesia 2020. Dengan diserahkannya mahkota Puteri Indonesia, tugas Ayu pun berpindah tangan kepada Laksmi.

"Semoga penerus saya bisa terus memberikan yang terbaik untuk Indonesia," ujar Ayu saat Malam Puncak Pemilihan Puteri Indonesia.

Wakil dari Bali ini pun akan mewakili Indonesia di ajang Miss Universe 2022, Cindy pada Miss International 2022 dan Adinda di Miss Supranational 2022.

STotal finalis Puteri Indonesia 2022 yang melenggang di acara grand final mencapai 44 orang. Para finalis kemudian disaring menjadi 11 dan 6 besar hingga akhirnya mencapai tiga kandidat utama.

Dalam seleksi tiga besar, keenam finalis Indonesia ini menjawab pertanyaan-pertanyaan dari dewan juri seperti masalah stunting yang dikemukakan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi, pemindahan Ibu Kota Negara, pariwisata Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika hingga arti kecantikan.

Seluruh finalis sebelumnya telah melakukan berbagai kegiatan mulai kelas kecantikan hingga pembekalan dari BNN, KPK, Kementerian Pemuda dan Olahraga serta BPOM guna persiapan malam puncak.

Selain itu juga diberikan sesi psikotes bersama psikolog Poppy Amalya untuk menjadi sosok Puteri Indonesia yang memenuhi kriteria 3B yakni Brain (kecerdasan), Beauty (berpenampilan menarik) dan Behavior (berperilaku baik).

Ada beberapa gelar yang diberikan yakni tiga predikat Puteri Indonesia Intelegensia yang diberikan kepada Adinda Creshella (Jawa Timur), Magiana Ignasia Sinaga (Kalimantan Timur) dan Fransisca Oktaviani Hardi Putri (Kalimantan Selatan).