SuaraBali.id - Menyambut datangnya bulan Ramadhan warga Dusun Sinte, Desa Batu Asak, Lombok Tengah, adakan Roah sebagai bentuk syukur dapat bertemu kembali dengan Ramadhan tahun ini.
"Ini memang biasa kita lakukan setiap tahun menjelang puasa. Tahun sebelumnya sih sedikit terkendala karena Covid ya. Alhamdulillah, tahun ini sudah lebih longgar. Sudah vaksin semua," kata Bukran, remaja dusun Sinte saat ditemui Kamis (31/3/22) malam.
Roah dilaksanakan di Masjid Babul Jannah Dusun Sinte dihadiri oleh pemuka agama dan tokoh adat setempat. Di mana semua warga laki-laki dari anak-anak hingga dewasa hadir untuk doa bersama.
Setelah semua dinyatakan lengkap maka acara dimulai. Doa dipimpin langsung pemuka agama setempat.
Usai melakukan doa semua yang hadir akan melakukan makan bersama. Biasanya warga akan menunggu terlebih dahulu pemuka agama mulai menyantap hidangan.
Saat pemuka agama baru kemudian warga juga akan mulai menyantap hidangan yang disajikan.
Begitu juga saat selesai, warga akan menunggu para tetua mencuci tangan terlebih dahulu. Walaupun warga sudah selesai makan tapi para tetua belum, maka warga akan menunggu.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk hormat pada tetua adat atau pemuka agama. Karena mereka yang memimpin dengan budi dan pengetahuan yang diakui oleh masyarakat.
"Iya mereka itu kan tokoh. Kita hormati ketokohan dan ilmu mereka. Kadang kita duluan kalo para tokoh itu menyuruh kita duluan," ucap Ali, warga yang rumahnya berada di samping Masjid.
Untuk hidangan-hidangan yang disantap tersebut disiapkan oleh ibu-ibu rumah tangga setempat. Masing-masing kepala keluarga melalui ibu rumah tangga akan membawa satu dulang lengkap.
Satu dulang berisikan nasi dan lauk yang bervariasi. Tidak ditentukan lauk yang disediakan. Warga dibebaskan untuk menentukan sendiri.
Selain itu disiapkan pula buah-buahan sebagai hidangan penutup. Beberapa dari hasil tani setempat berupa singkong dan semacamnya.
Acara menyambut bulan suci ramadhan itu juga dirangkaikan dengan doa selamat atas mekarnya Desa Batu Asak yang sebelumnya berinduk di Desa Batujai.
Harapannya dengan pemekaran wilayah akan berdampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat setempat. Terutama Dusun Sinte yang lokasi paling tinggi dan masyarakat yang menggantungkan hidup dari bertani.
"Semoga pemekaran ini menjadi langkah awal yang baik. Memajukan hasil tani dan ternak masyarakat," harap pemuka adat disela-sela perbincangan usai menyantap hidangan yang disediakan.
Berita Terkait
-
Na Daehoon Resmi Cerai dengan Jule, Menangkan Hak Asuh 3 Anak
-
Bukan Pelawak Tapi Anak Petani, Dono Kasino Indro Resmi Dilantik Jadi Anggota DPRD Lombok Tengah
-
Ramadhan 2026 Kurang Berapa Hari Lagi? Siap-siap Sambut Bulan Puasa
-
Ramadhan Sananta Terdesak? DPMM FC Datangkan Dua Striker Amerika Latin dengan Statistik Mengerikan
-
Resmi Digugat Cerai Na Daehoon, Jule Kepergok Jalan Bareng Selingkuhan
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile