Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 05 Februari 2022 | 11:38 WIB
Ilustrasi pembelajaran tatap muka (PTM) di Bali. [Foto : Istimewa/beritabali.com]

SuaraBali.id - Seperti yang dilakukan di kabupaten lainnya di Bali, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Tabanan dihentikan hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Keputusan menghentikan PTM ini karena melonjaknya kasus Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan hingga Jumat, (4/2/2022) tambahan sebanyak 175 kasus positif di Tabanan.

“Ini merupakan kebijakan ketua satgas provinsi dan kabupaten,” kata Kepala Dinas Pendidikan Tabanan I Gusti Putu Ngurah Dharma Utama sebagaimana diwartakan beritabali.com – Jaringan Suara.com.

Menurut Dinas Pendidikan Tabanan kegiatan pembelajaran tatap muka juga ikut menyumbang kenaikan angka Covid-19. Antara lain bersumber dari siswa dan pendidik.

Namun, Ngurah Dharma Utama menolak disebutkan ada klaster sekolah.

“Setelah dilakukan pelacakan, penularan dari satu siswa ke siswa lain. Hanya dua tidak lebih. Ini bersumber dari kluster keluarga,” ujarnya.

Adanya lonjakan kasus Covid-19 dan pemberlajaran tatap muka dihentikan, Ngurah Dharma Utama berharap kepada guru agar lebih kreatif dalam mengajar siswa. Selain itu, perlu adanya kedisiplinan karena siswa belajar dari rumah.

“Sangat penting adanya evaluasi, bahkan jika ada siswa yang dinilai kurang memahami pelajaran bisa dilakukan kunjungan ke rumah atau membentuk kelompok belajar kecil,” ujarnya.

Dinas Pendidikan Tabanan juga berencana membuat sistem pembelajaran daring yang disebut Tabanan Melajah. Nantinya hal ini berupa program pembelajaran yang diberikan pada siswa di luar jam belajar. Program ini juga sudah disusun berupa workshop.

“Kami akan bekerjasama dengan guru penggerak yang dibentuk secara mandiri oleh guru-guru,” ujarnya.

Load More