Selain itu, di dalam Kongco juga terdapat pula Pelinggih Padmasana Ratu Gede Pengenter Jagat Ratu Ma Rajeg Bumi yang menjadi simbol akulturasi Hindu - Buddha dan juga Konghucu yang dikatakannya memiliki satu kesatuan dari Sang Alam Atas. Kongco ini berlokasi di tepi sungai Tanah Kilap Jalan By Pass Ngurah Rai, tidak jauh dari Simpang Siur dan Mall Bali Galeria.
Tradisi Imlek
Umat di Griya Kongco Dwipayana (Ling Sii Miao) melakukan berbagai persiapan menyambut Hari Raya Imlek 2573 yang jatuh pada Selasa (1/2/2022). Pihak Kongco telah melakukan sembahyang mengantarkan Dewa ke langit dan pencucian Rupang (patung dewa-dewi Buddha).
Rupang tersebut dibersihkan menggunakan air suci dari air cendana. Patung dewa yang disucikan diantaranya Dewa Rumah Ong Tay Jen, Dewa Kwankong, Patung 7 Dewi dan lainnya. Selain itu, juga tampak aktivitas pembersihan gedong-gedong menjelang Hari Raya Imlek.
Atu menuturkan, puncak malam pergantian tahun baru Imlek pada Senin (31/1/2022) dilakukan sembahyang bersama menutup dan membuka tahun, dan pementasan Barongsai, ada 5 ekor barongsai dan 1 Liong (Naga) bermain, sebelum bermain mereka disembahyangkan.
“Tradisi Imlek awal itu Sembahyang menghantar para dewa yang kita sucikan di sini naik ke langit setelah itu dilanjutkan bersih-bersih Dewa, setelah itu tanggal 30 januari ini finish persiapan tersebut menyambut Imlek, tanggal 31 Januari sembahyang bersama menutup tahun ini dan membuka tahun yang akan datang diiringi tetabuhan kesenian Barongsai ini diyakini memberikan jalan kemakmuran,” ucapnya.
"Pandemi tetap berjalan, kalau Kongco kan sifatnya tidak berkerumun umat datang dan pergi sembahyang tidak bersamaan. Saat Hari H itu sifatnya personal, malam pergantian tahunnya ada sembahyang bersama menutup dan membuka tahun dan kesenian Barongsai,” sambung dia
Bahkan, dalam menyambut Imlek, beberapa hari sebelumnya Atu pantang memakan segala jenis daging, sedangkan istrinya memiliki keyakinan untuk tidak makan daging sama sekali sejak puluhan tahun silam.
“Kalau jelang imlek saya khusus, tidak makan segala jenis daging di hari – hari tertentu seperti Imlek, Purnama, bulan penuh, bulan kosong, dan hari hari dewa, saya wajib sebagai sarana pembersihan diri saya sebagai pemucuk,tapi untuk umat lain itu tidak dipaksakan, bahkan istri saya sudah puluhan tahun tidak tersenuh daging, tapi kembali ke diri masing-masing,” tuturnya.
Di samping itu, pada Tahun Macan Air ini, Atu berpesan agar orang kuat tidak menjadi sombong, tidak takabur, tidak lupa diri atas kekuatan yang dimiliki, demi mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan.
“Bagi saya tiap shio kehidupan ada plus minusnya, kembali kepada diri kita bisa berpikir positif dan bersih menghadapi sesuatu, Tahun Macan melambangkan semangat dan kekuatan tapi jangan merasa diri kuat, lalu lupa diri,” pesannya.
Barongsai Pertama di Bali dan Pernah Diancam di Era Soeharto
Perjalanan kesenian Barongsai di Indonesia sempat menemui jalan terjal, Barongsai sempat dilarang pada Masa Orde Baru hingga Reformasi, ada cerita menarik dari Atu. Atu mempertaruhkan segalanya demi mempertahankan kesenian Barongsai dan kebudayaan Buddhis maupun Konghucu saat itu.
Dan kala itu juga, demi mempertahankan sebuah papan nama Kongco karena tidak ingin menurunkan papan nama tersebut, Atu pun pasang badan. Atu mengaku sampai pernah mendapatkan ancaman dan didatangi departemen agama kala itu.
“Saya pernah diancam, tulisan papan nama semua klenteng dipaksa minta turunkan arahan dari pemerintah pusat, namun saya bergeming tidak mau menurunkan, saya didatangi departemen agama dan diancam akan ditahan, Atu pasrah saja, kalau mau menurunkan silakan tapi Atu tidak mau menurunkan, tapi kenyataannya tidak apa-apa,” tuturnya.
Berita Terkait
-
Bintang Film Dewasa Bonnie Blue Ditangkap di Bali, 19 Kostum Tematik Disita
-
Warga Desa Jatiluwih Bali Gelar Aksi Protes dengan Tutupi Sawah
-
Prananda Prabowo di Bali, Buka Liga Kampung Soekarno Cup II dengan Doa untuk Korban Bencana
-
Pernah Jebol Argentina, Maouri Ananda Tetap Berlatih Meski Bali United Libur 10 Hari
-
Djakarta Warehouse Project 2025 Hadir dengan 67 Artis dan Pengalaman 10 Hari di GWK Bali
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Jalankan Program BRI Menanam Grow & Green, BRI Salurkan Bibit Pohon di Bandung
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal