Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Selasa, 01 Februari 2022 | 09:35 WIB
Pemucuk Kongco Dwipayana Tanah Kilap, Ratu Ida Bagus Adnyana di Griya Kongco Dwipayana Tanah Kilap Bali. [Foto : Suara.com / Yosef Rian]

Segala urusan pun dipermudah hingga mendapatkan izin mudah dari departemen kehutanan untuk mendirikan Kongco. Setelah itu dukungan umat pun mengalir.

“Ini juga merupakan restu Alam Atas, Beliau Alam Atas menyebut Kongco ini Istana Kecil Yang Indah dengan segala konsepnya ini dari Alam Atas yang memberikan gambaran kepada saya. Tanah Kilap ini memang tempat beliau, pilihan beliau, membangun tempat suci tidak mudah, apalagi ini tanah milik negara, namun akhirnya semua dimudahkan atas tuntunan beliau hingga Kongco ini berdiri sebesar ini dan terus berkembang, bahkan pemerintah juga memberikan tambahan tanah bagi kami untuk bangunan baru nanti,” paparnya.

Terpilih sebagai Siwa Buddha membuatnya merasa memiliki laku dan pikiran yang lebih positif, lebih berbudi pekerti, welas asih dan mampu meredam emosi. Meskipun di awal mengemban misi dari Alam Atas, di tengah jalan, Atu sempat ingin menyerah menjalani misi tersebut.

“Saya sempat hampir putus asa mengemban misi ini, kok begini-begini saja namun ada rasa tidak mampu meninggalkan, mungkin saat itu kesabaran sedang diuji. Dahulu masa muda saya banyak kekurangan, sekarang belajar welas asih, budi pekerti, saya dulu emosi tinggi, dapat misi dari beliau siwa budha, saya malu pada diri banyak kekurangan kita, kita tidak ada apa-apanya,” ungkapnya.

Di dalam Kongco Dwipayana ini terdapat altar kolam 7 Dewi, Gedung Utama, Altar Dewa , Pagoda berisi patung Dewi Kwan Im Lengan Seribu. Sedangkan di luar pagar bangunan bercorak merah emas ini dikelilingi Singa-Singa penjaga Kongco, Gajah Malikii, Gajah Palii dan terdapat Panglima Perang di dalamnya, yakni Panglima Tio Kei dan Panglima Lau Im, Gedong Panglima Emas Huang Cin Chua serta Ornamen Naga di dalam Kongco yang memiliki makna kesejahteraan.

Selain itu, di dalam Kongco juga terdapat pula Pelinggih Padmasana Ratu Gede Pengenter Jagat Ratu Ma Rajeg Bumi yang menjadi simbol akulturasi Hindu - Buddha dan juga Konghucu yang dikatakannya memiliki satu kesatuan dari Sang Alam Atas. Kongco ini berlokasi di tepi sungai Tanah Kilap Jalan By Pass Ngurah Rai, tidak jauh dari Simpang Siur dan Mall Bali Galeria.

Tradisi Imlek

Barongsai Mutiara Naga. [Foto : Istimewa]

Umat di Griya Kongco Dwipayana (Ling Sii Miao) melakukan berbagai persiapan menyambut Hari Raya Imlek 2573 yang jatuh pada Selasa (1/2/2022). Pihak Kongco telah melakukan sembahyang mengantarkan Dewa ke langit dan pencucian Rupang (patung dewa-dewi Buddha).

Rupang tersebut dibersihkan menggunakan air suci dari air cendana. Patung dewa yang disucikan diantaranya Dewa Rumah Ong Tay Jen, Dewa Kwankong, Patung 7 Dewi dan lainnya. Selain itu, juga tampak aktivitas pembersihan gedong-gedong menjelang Hari Raya Imlek.

Atu menuturkan, puncak malam pergantian tahun baru Imlek pada Senin (31/1/2022) dilakukan sembahyang bersama menutup dan membuka tahun, dan pementasan Barongsai, ada 5 ekor barongsai dan 1 Liong (Naga) bermain, sebelum bermain mereka disembahyangkan.

Load More