SuaraBali.id - Setiap pintu masuk wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat, diperketat sebagai langkah pengendalian penyebaran COVID-19 varian Omicron. Hal ini ditegaskan oleh Pemerintah Kota Mataram.
Dua warga di Nusa Tenggara Barat (NTB) terkonfirmasi positif COVID-19 varian Omicron. Dua warga itu masing-masing satu orang berasal dari Kabupaten Sumbawa, dan satu lagi dari warga Kota Mataram tapi sudah meninggal dunia pada 14 Januari 2022.
"Daya sebar varian Omicron ini lebih tinggi dan cepat, sehingga dibutuhkan kewaspadaan ekstra. Karena itu, sekarang kita harus berusaha bagaimana mencegah migrasi potensi penularan Omicron yang bisanya berasal dari pelaku perjalanan luar negeri," kata Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Mataram Lalu Martawang di Mataram, Selasa (25/1/2022).
Disebutkan Martawang bahwa SOP di setiap pintu masuk dapat dilakukan di antaranya dengan menerapkan aplikasi PeduliLindungi dan memastikan setiap orang yang akan masuk wilayah NTB memiliki hasil negatif tes usap PCR.
Hal itu bisa menjadi bagian upaya mencegah bermigrasi potensi penularan Omicron. Jadi orang-orang yang masuk ke NTB adalah orang-orang yang terkonfirmasi negatif atau sehat.
"Itu merupakan bagian cara kita dalam rangka melindungi diri, keluarga dan masyarakat selain tetap menerapkan standar protokol kesehatan. Dengan harapan, Omicron tidak menyebar seperti di negara lain," katanya.
Lebih jauh Martawang mengatakan temuan kasus COVID-19 Omicron di Mataram saat ini masih dalam pemetaan terhadap potensi sumber penularannya.
"Kalau kemarin masih disebut ada indikasi penularan dari transmisi lokal. Jika terbukti penularan dari transmisi lokal maka skenario pencegahan lebih diperketat, tapi kita berharap bukan transmisi lokal," katanya.
Karena, apabila penularan kasus positif Omicron terbukti dari transmisi lokal, maka akan dilakukan pelacakan kontak secara masif, dan penutupan wilayah (lockdown) secara lokal agar tidak terjadi mobilisasi penduduk.
"Kasus Omicron di Mataram baru satu yang terkonfirmasi, jadi penanganan masih normal. Kecuali kalau terjadi tingkat penularan tinggi, bukan tidak mungkin kita melakukan penutupan wilayah (lockdown) seperti daerah lain," katanya.
Karenanya Martawang tetap mengingatkan warga di Kota Mataram tidak panik terkait temuan varian Omicron. "Masyarakat harus tetap tenang dan waspada terhadap penyebaran COVID-19 dengan disiplin menerapkan prokes," katanya lagi. (ANTARA)
Berita Terkait
-
PSIM Yogyakarta Dapat Kabar Baik, Donny Warmerdam Segera Comeback Pascacedera
-
Jeda BRI Super League, PSIM Yogyakarta Liburkan Aktivitas Seminggu
-
Ada Ancaman di Balik Korupsi NTB? 15 Anggota DPRD Ramai-ramai Minta Perlindungan LPSK
-
Akhir Karir Ipda Aris, Terdakwa Pembunuhan Brigadir Nurhadi Resmi Dipecat Tidak Hormat
-
Ariana Grande Idap Salah Satu Virus Mematikan, Mendadak Batal Hadiri Acara
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali
-
7 Tempat Wisata Wajib Dikunjungi Saat Pertama Kali ke Bali