SuaraBali.id - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mendorong pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten mencari strategi. Untuk mendatangkan lebih banyak wisatawan nusantara ke Pulau Dewata.
"Kita tentu ingin di triwulan pertama 2022 ini pertumbuhan ekonomi Bali bisa positif. Oleh karena itu, kita harus bersama-sama melakukan upaya agar wisatawan nusantara semakin banyak ke Bali," kata Trisno di Denpasar, Senin 24 Januari 2022.
Sejak pandemi COVID-19 melanda dari awal 2020, kinerja ekonomi Bali tercatat tumbuh negatif, yakni pada 2020 tumbuh negatif 9,31 persen (yoy) dan hingga triwulan III-2021 juga masih tercatat negatif 2,91 persen (yoy).
Menurut dia, pariwisata masih menjadi faktor dominan untuk mendorong pemulihan ekonomi dalam jangka pendek, terutamanya yang bisa didorong saat ini dengan menggenjot kunjungan wisatawan nusantara atau wisatawan domestik.
"Pada 2019, ada sekitar 11 juta wisatawan Indonesia yang berwisata ke luar negeri. Potensi itu yang bisa ditarik ke Bali. Lumayan kalau separuhnya saja bisa ditarik ke Bali, sambil kita menunggu kedatangan wisman," ucapnya.
Terlebih, ujar Trisno, yang patut diwaspadai juga siklus menurunnya kunjungan wisatawan yang biasa terjadi pada Februari.
Pihaknya berharap kedatangan penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai yang saat ini rata-rata 8.000 orang perhari bisa terus di atas 8.000 orang, dan bahkan bisa di atas 10.000 orang perhari.
"Kita semua harus tetap semangat, Pemprov Bali bersama Pemerintah Kabupaten/Kota agar ekonomi Bali bisa bangkit kembali. Jangan sampai benar-benar terjadi penurunan kunjungan dan Bali kembali mengalami kontraksi di triwulan I 2022," ujar Trisno.
Selain itu, Trisno juga mengharapkan agar kementerian dan lembaga tetap mengadakan pertemuan-pertemuan di Pulau Dewata, sehingga bisa turut membantu pemulihan ekonomi Bali.
Baca Juga: Uang Beredar di Masyarakat Capai Rp 7.867,1 Triliun Sepanjang Akhir Tahun Kemarin
Sebelumnya Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan sepertinya memang harus mulai dilakukan berbagai upaya promosi untuk menjaring lebih banyak wisatawan domestik.
Pria yang biasa disapa Cok Ace itu menambahkan, kedatangan penumpang melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai pada Desember 2021 yang tertinggi mencapai 14 ribu perhari juga belum dapat dikatakan semuanya wisatawan.
"Mungkin dari 14 ribu itu yang benar-benar wisatawan hanya 70 persen. Namun dari 70 persen yang datang untuk berwisata ke Bali, mereka juga tidak lantas tinggal di satu kamar hotel," ucap Ketua PHRI Bali itu.
Belakangan, ujar Cok Ace, ada tren wisatawan domestik lebih memilih tinggal di vila-vila sehingga bisa dalam satu kamar itu ditempati sampai 4-6 orang.
"Dengan demikian, jika dibandingkan dengan jumlah kamar hotel di Bali sekitar 140 ribu kamar, paling yang terisi sekitar 8 persen. Namun jika dilihat per wilayah atau perhotel, bisa saja hingga 60 persen," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran