SuaraBali.id - Salah satu kampung yang terkenal di Pulau Dewata adalah Kampung Gelgel. Kampung Gelgel merupakan komunitas Muslim yang paling spesial yang berada di Klungkung, Bali.
Hal ini disebabkan kampung ini punya komunitas Muslim pertama di Pulau Dewata. Kedatangan muslim generasi pelopor ini dilakukan orang Jawa di era Dalem Ketut Ngulesir berkuasa di Bali.
Dalam sebuah artikel ilmiah berjudul “Komunitas Islam di Desa Kampung Gelgel, Klungkung Bali, (Latar Belakang Sejarah, Peninggalan, dan Potensinya Sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA) yang dipublikasikan dalam Jurnal Pendidikan Sejarah (Widya Winayata) Volume 3, nomor 1 tahun 2015, disebutkan bahwa masuknya Muslim di Bali berbeda dengan daerah-daerah yang ada di Indonesia yang di sebarkan oleh para Ulama.
Dimana kedatangan muslim generasi paling awal ini dilakukan orang Jawa sebelum masa pemerintahan Dalem Waturengong (1460-1550) atau tepatnya era Dalem Ketut Ngelesir (1380-1460) yang bertepatan era Hayam Wuruk memerintah Majapahit (1350-1389).
Saat itu, Dalem Ketut Ngelesir menghadiri kunjungan ke Majapahit ketika Prabu Hayam Wuruk mengadakan konferensi kerajaan - kerajaan vasal (taklukan) di seluruh Nusantara di awal 1380an. Ketika kembali ke Gelgel Dalem Ketut Ngelesir diberi Prabu Hayam Wuruk 40 orang pengiring yang semuanya beragama Islam.
Bahkan mereka sudah dianggap layaknya saudara, semeton selam. Seiring dengan perjalanan waktu, Kampung Gelgel mengalami perkembangan, baik dari segi jumlah maupun aktivitas.
Mereka mengembangkan aktivitas di berbagai sektor seperti keagamaan, ekonomi, dan seni budaya.
Kampung gelgel memiliki peninggalan-peninggalan bersejarah, akan tetapi sayangnya banyak benda-benda bersejarah itu disimpan di museum Belanda. Saat penjajahan Belanda, benda-benda bersejarah itu dibawa kesana oleh Belanda.
Pada saat ulang tahun Kabupaten Klungkung yang ke 100, Pemerintah Kabupaten Klungkung sempat berusaha untuk membawa kembali benda-benda bersejarah itu, akan tetapi Pemerintah setempat harus membayar uang 3 miliar hanya untuk meminjam tombak selama 3 hari saja.
Adapun benda-benda bersejarah yang masih tersisa di Desa kampung Gelgel yaitu Masjid Nurul Huda, Babad, Tari Rudat, Pintu Menara, Mimbar, dan Makam. [bbn/ Widya Winayata/mul]
Berita Terkait
-
Bojan Hodak Lega, Laga Lawan Bali United di BRI Liga 1 Ditunda PT LIB
-
Usai Terpidana Mati Mary Jane, 5 Napi Anggota 'Bali Nine' Dipertimbangkan untuk Dipindahkan ke Australia
-
Konsep Pidana di Indonesia Berubah Jadi Alasan 5 Anggota Bali Nine Akan Dipulangkan
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Ulasan Novel 'Tari Bumi', Kehidupan Perempuan Bali di Tengah Tekanan Kasta
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Erick Thohir Sebut Aturan Kredit Pembiayaan Rumah Ribet, Target Prabowo Dibawa-bawa
-
Hore! Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 10% Sepanjang Libur Nataru
-
Broto Wijayanto, Inspirator di Balik Inklusivitas Komunitas Bawayang
-
Bye-Bye Jari Bertinta! 5 Tips Cepat Bersihkan Jari Setelah Nyoblos
-
MIND ID Siap Guyur Investasi Rp267 Triliun Hingga 2029
Terkini
-
De Gadjah Akui Kemenangan Koster-Giri di Pilgub Bali, Ucapkan Selamat dan Terima Kasih
-
Ketua KPPS di Bima Dibacok Saat Pemungutan Suara, Ini Kata PJ Gubernur NTB
-
Koster Giri Menang Telak di Desa Sembiran, Mulia-PAS Unggul di Lapas Kerobokan
-
Pria Ngamuk Rusak TPS di Bali, Pemungutan Suara Sempat Dihentikan Dan Pelaku Kabur
-
TPS di Denpasar Ini Semuanya Dikelola Perempuan Gen Z, Nuansanya Pink