Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 16 Oktober 2021 | 05:57 WIB
Gempa Bumi di Bali

SuaraBali.id - Gempa bumi dirasakan masyarakat Bali khususnya Karangasem pada hari ini, Sabtu (16/10/2021) pukul 04:18:23 WITA. Tidak hanya terasa di Bali gempa bumi yang cukup mengagetkan warga ini ternyata juga dirasakan di Lombok NTB.

Beberapa warga di Denpasar sempat terbangun dari tidurnya dan keluar rumah. "Linuh, linuh terasa sekali," ujar Ketut Sutedja, warga di kawasan Sumerta, Denpasar, Bali, Sabtu (16/10/2021).

Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berjenis tektonik yang berkekuatan M=4,8. Episenter terletak pada koordinat 8,32° LS; 115,45° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 8 km barat laut Karangasem, Bali pada kedalaman 10 KM.

Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempabumi tektonik menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi Tsunami. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.

"Kami tadi sempat kontak melalui jejaring radio BPBD kabupaten/kota, sementara masih nihil respons, " tulis Pusdalops BPBD Bali dalam keterangannya di grup Whatsapp WAPENA Bali.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktifitas sesar lokal.

Menurut BMKG, masyarakat melaporkan adanya guncangan yang dirasakan di wilayah Karangasem, Denpasar dan Lombok Utara IV MMI  yaitu setara dengan yang dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi. 

Sedangkan guncangan di Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Barat, dan Mataram III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).

Setelah gempa pertama BMKG menunjukkan adanya 2 aktivitas gempabumi susulan ( aftershock ) dengan M=3,8 (dirasakan di Karangasem III MMI) dan M=2,7.

"Kepada Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya. Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangungan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," ujar Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar, Agus Wahyu Raharjo dalam rilisnya.

Load More