SuaraBali.id - Di saat industri pariwisata yang menjadi andalan pulau Bali lumpuh karena pandemi Covid-19, seorang warga Bali bernama I Made Andika Putra, pemilik Pagi Motley, studio pencelupan kain berbahan pewarna alami di Desa Sembiran, Kabupaten Buleleng, Bali, mengaku usahanya malah makin sukses.
Bahkan usaha yang dirintisnya bersama warga desa ini berhasil menembus pasar luar negeri di tengah situasi pandemi COVID-19.
"Selama pandemi, omzet kami justru naik dari di atas Rp100 juta hingga Rp200 juta perbulan. Sedangkan sebelum pandemi rata-rata omzet kami maksimal Rp100 juta perbulan," kata Andika Putra saat ditemui di studionya di Singaraja, Buleleng, Jumat (8/10/2021)
Permintaan jasa pencelupan kain di Pagi Motley dengan tarif dari Rp75 ribu hingga Rp250 ribu per meter itu datang berbagai negara seperti Jepang, California, Korea, Selandia Baru, Amerika Serikat dan sejumlah negara di Benua Eropa.
Usaha pencelupan kain berbahan pewarna alami dan juga sejumlah produk tekstil jadi lainnya berupa baju hingga interior rumah telah dilakoninya sejak Agustus 2019 dengan menggandeng hingga 10-15 orang warga sekitar desa.
"Astungkara (atas karunia Tuhan) pandemi tidak menjadi kendala buat kami, namun permintaan malah naik. Beberapa pembeli kami dari luar negeri juga akan datang langsung ke Bali dalam waktu dekat, apalagi dengan dibukanya pariwisata Bali untuk wisman mulai 14 Oktober ini," ucapnya.
Andika melihat peningkatan permintaan pasar untuk produknya, karena pandemi ini menjadikan masyarakat dunia kian sadar pentingnya usaha yang berkelanjutan yang tetap menjaga kelestarian lingkungan dan tidak sampai merusak alam.
Ia menyebut pewarna alami yang digunakan untuk mencelup kain seperti daun mangga untuk warna kuning, serabut kelapa untuk warna coklat, daun ketapang untuk warna hitam, kayu secang untuk warna merah dan untuk warga biru mengunakan pohon strobilanthes cusia atau akrab dikenal dengan nama kecibeling.
"Saya sengaja memilih usaha ini karena prospeknya bagus dan pemainnya tidak cukup banyak. Tidak saja memproduksi produk artisan, tetapi kami dapat memproduksi massal ukuran 100-200 meter," katanya saat menerima rombongan awak media peserta Capacity Building Media yang digelar oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali itu.
Permintaan jasa pencelupan kain di Pagi Motley dengan tarif dari Rp75 ribu hingga Rp250 ribu per meter itu datang berbagai negara seperti Jepang, California, Korea, Selandia Baru, Amerika Serikat dan sejumlah negara di Benua Eropa.
Andika mengaku akses pemasarannya semakin bagus setelah menjadi salah satu UMKM binaan dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali.
Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Rizki Ernadi Wimanda mengatakan pihaknya secara aktif mendukung UMKM binaannya agar dapat semakin berkembang.
"Tidak saja dalam bentuk alat produksi, tetapi kami juga rutin memberikan pelatihan agar siap onboarding, dan mengikutkan binaan kami dalam berbagai ajang pameran bergengsi," ujar Rizki.
Hingga saat ini ada sekitar 32 UMKM yang menjadi binaan dan mitra dari KPwBI Bali.
"Rata-rata kami bina sekitar 2-3 tahun, dan ketika sudah bisa mandiri, sudah mendapatkan cukup ilmu, maka akan kami lepas serta digantikan dengan UMKM lainnya," kata Rizki. (Antara)
Berita Terkait
-
Melanie Subono Sentil Keras Mason Elephant Park Bali: Gajah Ditunggangi dan Dijadikan Kanvas Lukis
-
Niatnya Bikin Konten Nakal di Bali, Bintang OnlyFans Ini Malah Berakhir Didenda dan Dideportasi
-
Melalui Kolaborasi Global di Bali, BKSAP Dukung Penguatan Diplomasi Ekonomi Biru Berkelanjutan
-
Hey Bali Tawarkan Penitipan Barang Gratis Selama 4 Jam, Strategi Bangun Kepercayaan Wisatawan
-
Kemenpar Klarifikasi Isu Larang Airbnb, Ini Fakta Terkait Penataan OTA di Bali
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali
-
7 Tempat Wisata Wajib Dikunjungi Saat Pertama Kali ke Bali
-
5 Mobil Keluarga dengan 'Kaki-Kaki' Jangkung Anti Banjir