Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 16 September 2021 | 09:43 WIB
Tenaga kesehatan jatuh ke jurang Papua saat menyelamatkan diri dari serangan kelompok bersenjata atau KKB di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Rabu (15/9/2021) malam. (Antara)

SuaraBali.id - TNI baku tembak dengan KKB atau kelompok kriminal bersenjata di Kiwirok Papua. Hanya saja Komandan Kodim 1715 Yahukimo Letkol Inf Cristian Irreuw menegaskan tidak ada prajurit yang meninggal.

Kontak tembak terjadi di Kabupaten Pegunungan Bintang.

"Berita yang beredar di media sosial tentang empat prajurit meninggal saat baku tembak dengan KKB, di Kiwirok, Senin (13/9) tidak benar atau hoaks," katanya kepada ANTARA, di Jayapura, Kamis pagi.

Dia mengakui memang ada satu prajurit yang terluka di bagian lengan kanannya namun kondisinya stabil.

Dari laporan yang diterima terungkap dari KKB ada satu yang meninggal dan dua lainnya terluka.

Korban meninggal dari KKB yakni Elly Bidana (35 th) yang dalam struktur KKB menjabat sebagai komandan operasi batalyon III Meme. Dia tewas dalam baku tembak dengan aparat keamanan pada Senin itu.

Menurut Dandim, saat ini situasi keamanan di Kiwirok relatif aman namun anggota seluruhnya bersiaga.

Baca Juga: Dandim Yahukimo Tegaskan Tak Ada Prajurit TNI Gugur Saat Serangan KKB di Kiwirok

"Aparat keamanan juga berupaya mengamankan warga sipil termasuk yang terluka," katanya lagi.

Kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Lamek Taplo selain melakukan kontak tembak dengan aparat keamanan juga menyerang warga sipil termasuk tenaga kesehatan yang saat insiden tersebut sedang melayani masyarakat.

Selain itu, KKB juga membakar sejumlah fasilitas umum seperti puskesmas, gedung SD dan kantor kas Bank Pembangunan Daerah (BPD) Papua serta rumah warga baik yang ada di Kiriwok maupun Okhika," jelas Letkol Inf Cristian Irreuw. (Antara)

Load More