SuaraBali.id - Apa saja upacara adat Bali. Bali merupakan satu-satunya pulau di Indonesia yang mayoritas penduduknya menganut agama Hindu dengan populasi sebesar 3.247.283 atau 80 persen, data tersebut berdasarkan sensus penduduk 2010.
Jumlah tersebut memiliki persentase yang sangat besar dibandingkan dengan agama-agama lain di pulau Dewata.
Sebagai umat Hindu banyak ritual yang perlu dilaksanakan karena hal ini adalah bagian dari ibadah dan tradisi yang harus selalu dilestarikan, salah satunya seperti upacara adat.
Berikut daftar upacara adat Bali:
Upacara ngaben dikenal juga dengan upacara pembakaran mayat. Upacara ngaben adalah proses mengembalikan roh ke leluhur ke asalnya.
Upacara ngaben merupakan proses mengembalikan roh leluhur ke asalnya atau pengembalian unsur panca maha butha kepada Sang pencipta.
Ngaben dalam bahasa Bali memiliki konotasi positif yang disebut Pelebon, Pelebon berasal dari kata lebu yang artinya lebu, lebuh adalah pertiwi atau tanah.
Terdapat dua cara untuk menjadikan tanah yaitu ngaben (dibakar) dan menanam ke dalam tanah (metanem).
Tujuan dari upacara ngaben adalah mempercepat ragha sarira agar dapat kembali ke maha bhuta di alam dan bagi atma (roh) menuju alam pitara (leluhur) dan memutuskan keterikatannya dengan badan duniawi.
Baca Juga: Umat Hindu Gelar Upacara Wisuda Bumi
Sam seperti yang dijelaskan di dalam kitab suci Veda Samhita, bagi orang yang telah meninggal jenazahnya wajib dibangun menjadi abu agar atmanya cepat mencapai moksa.
Namun tidak semua orang dapat mencapai moksa, hal tersebut ditentukan oleh perlakuannya selama berada di dunia
Upacara Melasti merupakan upacara pensucian baik bagi diri sendiri maupun bagi benda-benda sakral milik pura.
Dalam pelaksanaan upacara ini penganut agama Hindu meyakini bahwa air seperti danau, laut, maupun mata air merupakan sumber kehidupan (tirta amerta).
Dalam pelaksanaan upacara ini, masyarakat serentak menggunakan pakaian serba putih serta membawa perlengkapan persembahyangan dan biasanya mengusung pratima, benda atau patung yang disakralkan yang kemudian akan dibersihkan secara sekala dan niskala.
Tag
Berita Terkait
-
Warga Desa Jatiluwih Bali Gelar Aksi Protes dengan Tutupi Sawah
-
Prananda Prabowo di Bali, Buka Liga Kampung Soekarno Cup II dengan Doa untuk Korban Bencana
-
Pernah Jebol Argentina, Maouri Ananda Tetap Berlatih Meski Bali United Libur 10 Hari
-
Djakarta Warehouse Project 2025 Hadir dengan 67 Artis dan Pengalaman 10 Hari di GWK Bali
-
Ketika Kuliner Bali Menyatu dengan Alam: Perpaduan Rasa, Budaya, dan Kemurnian
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran