Scroll untuk membaca artikel
Dythia Novianty
Senin, 09 Agustus 2021 | 19:59 WIB
RSD Mangusada Badung. (Antara/HO-Humas Pemkab Badung)

SuaraBali.id - Tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Ratio (BOR) khusus penanganan kasus Covid-19 di RSD Mangusada penuh dari 100 bed yang ada.

Kemungkinan akan ditambah tempat tidur, tapi penambahan tetap disesuaikan dengan ketersediaan oksigen agar penanganan dapat berjalan dengan baik.

“Pasien per hari ini jumlahnya 110 orang. BOR sudah di atas 100 persen. Setiap pasien covid-19 yang datang ke RSD Mangusada, pasti tidak bisa kami tolak. Tetapi untuk saat ini kami belum bisa menerima rujukan dari rumah sakit lain, karena kami di RSD Mangusada sudah kewalahan,” jelas Plt Direktur Utama RSD Mangusuda, dr Ketut Japa, dilansir dari Berita Bali, Senin (9/8/2021).

Selanjutnya, terkait penguatan tracing dan testing, tentu akan berupaya menambah kapasitas sekitar 20 sampai 30 tempat tidur, akan tetapi tetap harus melihat kembali ketersediaan oksigen.

“Intinya kami menambah layanan kalau ketersediaan oksigen kami itu berada dalam zona hijau. Kami juga ada kekhawatiran, kalau buka layanan ternyata oksigennya tidak ada yang menyuplai. Karena oksigen ini merupakan permasalahan serius. Jika ketersediaannya aman, tentu akan bisa menambah layanan,” ucapnya.

Baca Juga: Tingkat Keterisian Tempat Tidur Pasien COVID-19 Kalbar Turun 46,46 Persen

Untuk ketersediaan oksigen per Minggu (8/8) dalam zona hijau. Karena telah ada cadangan oksigen hingga empat hari ke depan, Selain dari Samator dan Banyuwangi, kini RSD Mangusada juga mendapatkan penyuplai oksigen dari Semarang, Jawa Tengah.

Pihaknya terus berupaya mencari penyedia oksigen di tempat-tempat lain mengingat situasi covid-19 belum menunjukkan penurunan.

“Kami mencari penyedia oksigen sebanyak-banyaknya. Siapapun penyedia oksigen yang bisa menyediakan untuk oksigen untuk RSD Mangusada, kami akan beli. Jadi sampai saat ini penyedia yang bisa memberi oksigen ke kami yakni dari Samator, penyedia di Banyuwangi dan Semarang," cetusnya.

Pihaknya tidak bisa lagi mengirim permintaan oksigen ke Lombok karena peningkatan kasus juga terjadi di wilayah tersebut.

Baca Juga: Wagub DKI: BOR Isolasi Covid-19 di Jakarta Turun 42 Persen dan ICU 63 %

Load More