Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 19 Juli 2021 | 17:30 WIB
Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan awal kepada pekerja pelabuhan yang akan menjalani vaksinasi COVID-19 di Dermaga Timur Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Selasa (6/7/2021). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

SuaraBali.id - Kabar ada 5 orang dalam satu rumah meninggal dunia usia suntik vaksin COVID-19 berseliweran di media sosial. Kabar itu disebar Akun Facebook Imen Pembela Islam (fb.com/100070278366255) pada 17 Juli 2021.

Di sana ada sebuah video yang memperlihatkan salat jenazah dengan lima keranda sekaligus dengan narasi sebagai berikut:

“Innalilahi wa’innallillahi raji’un Di Probolinggo, 16 Juli 2021 Meninggal bersama 5 orang serumah setelah di vaksin.. Kalau sudah begini, siapa yang bertanggung jawab..??? Aturan wajib vaksin harus dikaji ulang !!!”

Benarkah 5 Orang Serumah di Probolinggo Meninggal Usai Divaksin (Turnbackhoax.id)

Lalu benarkah klaim tersebut?

Baca Juga: CEK FAKTA: Viral Video Ustadz Somad Meninggal Kena Azab

Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Media Suara.com, adanya video yang memperlihatkan salat jenazah dengan lima keranda sekaligus yang diklaim sebagai 5 orang yang meninggal bersamaan setelah divaksin di Probolinggo merupakan klaim yang salah.

Faktanya, bukan karena divaksin dan bukan di Probolinggo.

Sebanyak 5 jenazah di video itu adalah 5 warga Kecamatan Paciran, Lamongan yang disalatkan bersama karena meninggal secara bersamaan dan lokasinya berdekatan.

Camat Paciran menyatakan, kelima orang tersebut meninggal dunia murni karena sakit biasa dan faktor usia.

Foto yang identik dengan kondisi di video yang diunggah oelh sumber klaim itu, dimuat di artikel berjudul “Viral 5 Warga Lamongan Disalatkan Bersama, Camat: Bukan COVID-19” yang terbit di situs IDN Times pada 14 Juli 2021.

Baca Juga: 5 Hoaks Jenazah COVID-19 Paling Kejam dan Bohong Banget, Awas Tertipu!

Anak usia 12-18 tahun antre untuk mengikuti vaksinasi COVID-19 di RSUP Dr Mohammad Hoesin Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (10/7/2021). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Artikel tersebut berjudul “Sehari, 5 Jenazah Warga Lamongan Dimakamkan Bersamaan” yang terbit di situs Berita Jatim pada 13 Juli 2021.

Dilansir dari IDN Times, Camat Paciran, Yuli Wahyuono, mengatakan bahwa lima orang yang meninggal dunia tersebut dua berasal dari Desa Sumurgayam dan tiga lainnya berasal dari Desa Paciran.

Kelima jenazah tersebut kemudian disalatkan di Masjid Al Karomah Dusun Padeg, Desa Sumurgayam, Kecamatan Paciran. Video itu sendiri diambil pada hari Minggu (11/7/2021) malam.

“Ceritanya ke lima orang ini meninggal dunia karena sakit yang bertahun-tahun dan ada juga yang sudah tua mas,” kata Yuli saat dihubungi IDN Times, Rabu (14/7/2021).

Yuli mengatakan, alasan ke lima orang tersebut dimakamkan di satu TPU karena lokasi Dusun Padeg dengan Paciran berdekatan.

Tak hanya dimakamkan di satu tempat, ke lima jenazah tersebut juga disalatkan bahkan diberangkatkan ke TPU secara bersama-sama.

Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan awal kepada anak usia 12-18 tahun yang akan menjalani vaksinasi COVID-19 di RSUP Dr Mohammad Hoesin Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (10/7/2021). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Yuli mengatakan, kejadian tersebut adalah hal yang langka dan baru saja terjadi di Paciran.

Dari informasi yang dihimpun, kelima orang yang meninggal secara bersamaan tersebut yakni bernama Fathur Rohman, Manisah, kedua orang ini berasal dari Desa Sumurgayam. Kemudian Muntadzirin, Fatanah, dan Arafah yang berasal dari Desa Paciran Kecamatan Paciran.

Selain itu, dilansir dari Berita Jatim, Andra Anshori selaku Sekretaris Desa Sumurgayam yang juga hadir saat prosesi pemakaman tersebut mengatakan, alasan diberlangsungkannya salat jenazah dan pemakaman ke 5 orang yang meninggal secara bersamaan ini karena waktunya juga bersamaan serta jarak antar lainnya yang cukup berdekatan.

“Kalau terkait itu, karena kemarin saya juga ikut menyalatkan. Sebenarnya itu bukan warga Sumurgayam saja. Warga Sumurgayam (Dusun Padeg) itu yang meninggal ada dua, sementara yang tiga itu warga Paciran. Berhubung bebarengan dan memang warga Paciran yang jaraknya dekat dengan wilayah sana, akhirnya (kelima jenazah) disalatkan dan dikuburkan di Dusun Padeg atau di lokasi yang sama,” terang Andra.

Andra menegaskan bahwa kelima warga yang meninggal ini tidak disebabkan karena Covid-19. “Insya Allah bukan sebab Covid. Kebanyakan karen sudah tua dan lainya karena sakit lama. Bahkan salah satunya ada yang umurnya sudah 115 tahun,” tutur Andra kepada Berita Jatim.

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, klaim 5 orang serumah meninggal di Probolinggo usai divaksin adalah klaim yang salah.

Load More