Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Minggu, 07 Maret 2021 | 09:56 WIB
Pendiri Partai Demokrat Etty Manduapessy (tengah) didampingi para kader lainnya menghadiri KLB Demokrat di The Hill Hotel Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021). Berdasarkan hasil KLB tersebut, Moeldoko terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. [ANTARA FOTO/Endi Ahmad]

SuaraBali.id - Politisi Demokrat di daerah diberikan uang ratusan juta untuk ikut KLB Partai Demokrat di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatra Utara, Jumat (5/3/2021). Salah satunya pengakuan dari Ketua DPC Partai Demokrat Solo, Supriyanto.

Uang itu bukan berasal dari petinggi pusat partai. Melainkan dari Ketua DPC Partai Demokrat Blora, Bambang Susilo.

Dia ditawari uang Rp 125 juga untuk menghadiri KLB yang memutuskan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat tersebut.

"Iya pernah ditawarkan uang Rp 125 juta untuk ikut KLB oleh Ketua DPC PD Blora, tapi saya tolak," kata Supriyanto dikutip Solopos.com--jaringan Suara.com.

Baca Juga: Usai KLB Demokrat, Kader di Daerah Ramai-ramai Diusulkan Dipecat!

Uang itu rencananya diberikan dalam dua tahap. Pertama diberikan sebagai uang muka sebelum berangkat ke lokasi KLB.

"Sisanya Rp 100 juta akan diberikan setelah KLB, tetapi saya menolak, saya bilang jangan lah yang makan terhadap partainya sendiri," ungkapnya.

Supriyanto mengaku terus dibujuk menerima uang tersebut demi menghadiri KLB Partai Demokrat.

Namun dia menolak dan menegaskan tetap mendukung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum.

"Ada yang menggiring agar mau menerima, tetapi kami tegas menolak dan tetap solid pada AHY," tuturnya.

Baca Juga: Cerita Zaman Susah, Moeldoko Kejar-kejaran Dengan Kondektur Bus di Jombang

Supriyanto menegaskan DPC Partai Demokrat Solo menolak hasil KLB. Dia menyebut KLB itu abal-abal.

"Itu kan KLB abal-abal, kami kan pemegang suara yang sah. Sehingga tidak ada KLB, tidak ada dasarnya. Kami menolak keras dari awal," ucapnya.

Load More