Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 25 September 2020 | 09:24 WIB
Riset Lengkap Ancaman Tsunami 20 Meter di Selatan Pulau Jawa
Riset tsunami 20 meter dari jurnal Ilmiah Nature (nature.com)
Riset tsunami 20 meter dari jurnal Ilmiah Nature (nature.com)
Riset tsunami 20 meter dari jurnal Ilmiah Nature (nature.com)

Hasil relokasi gempa yang dilakukan peneliti tersebut menunjukkan zona memanjang yang jelas, terletak di antara pantai Jawa dan Palung Jawa, yang tidak memiliki frekuensi gempa dan diidentifikasikan sebagai celah seismik.

Sementara skenario terburuk ada dua segmen megathrust yang mencakup Jawa, pecah secara bersamaan dan menunjukkan bahwa ketinggian tsunami dapat mencapai lebih dari 20 meter.

Tsunami 12 meter di antaranya tejadi di pantai selatan Jawa Barat dan Jawa Timur, dengan ketinggian maksimum rata-rata 4,5 meter di sepanjang pantai selatan Jawa.

Hasil penelitian ini mendukung ajakan untuk penguatan Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia yang ada, terutama di Pulau Jawa yang menjadi wilayah terpadat di Indonesia.

Baca Juga: Jumat Ini, BMKG Prakirakan Jakarta Tak Akan Diguyur Hujan

Lebih lanjut, celah seismik di lepas pantai barat daya Sumatera juga berisiko menimbulkan peristiwa megathrust di masa depan.

Pada tahun 2018, pemerintah melalui Pusat Studi Gempa Nasional (PUSGEN), dengan didukung oleh para pakar gempa dari beberapa perguruan tinggi, lembaga serta kementerian termasuk BMKG, sempat menerbitkan buku Peta Sumber dan Bahaya Gempa Bumi Indonesia tahun 2017" sebagai salah satu upaya dan langkah mitigasi gempa bumi di Indonesia.

Riset tsunami 20 meter dari jurnal Ilmiah Nature (nature.com)

Peta tersebut merupakan pedoman untuk mendesain konstruksi bangunan di daerah rawan gempa bumi, dengan mempertimbangkan percepatan tanah akibat perambatan gelombang gempa.

Di dalam buku tersebut diinformasikan bahwa hasil kajian para pakar, yakni mengenai zona tumbukan antara Lempeng Indo-Australia dan Eurasia, yang menunjam masuk ke bawah Pulau Jawa atau zona megathrust, serta proses penunjaman lempeng tersebut masih terjadi dengan laju 60-70 mm per tahun.

Menurut analisis para pakar gempa bumi, gerakan penunjaman lempeng tersebut memungkinkan dapat mengakibatkan gempa megathrust dengan kekuatan/magnitudo maksimum yang diperkirakan dapat mencapai 8,7 magnitudo.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG Jumat 25 September: Siang Kota Bogor dan Depok Hujan

Riset tsunami 20 meter dari jurnal Ilmiah Nature (nature.com)

Riset lengkapnya bisa Anda lihat di sini.

Load More